Senin, 18 Maret 2013

laporan fisika >TEROPONG BInTANG

TEROPONG BInTANG A. Tujuan : 1. Melakukan percobaan untuk menentukan bayangan benda dengan teropong bintang yang memiliki dua lensa positif 2. Menentukan jarak benda(s) dan jarak bayangan(s’) pada percobaan B. Dasar Teori: E. Teropong (Teleskop) 1. Teropong Bintang Teropong bintang disebut juga teropong astronomi. Terdiri dari 2 buah lensa cembung. • Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler. 1. Dasar Kerja Teropong Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik focus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler. 1. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : M = f (ob) / f (ok) Panjang teropong adalah : M = f (ob) + f (ok) 1. Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan : M = f (ob) / So (ok) Panjang teropong adalah : M = f (ob) + So (ok) C. Alat dan Bahan: Bangku optik, layar, dua buah lensa positif dengan jarak 100mm, 300mm benda , senter D. Kegiatan : 1. Menyiapkan bangku optik, layar, dua lensa positif dengan jarak fokus 100mm dan 300mm. 2. Letakkan salah satu lensa positif berstatis pada salah satu ujung bangku optik, dan lensa positif lainnya pada ujung yang lainnya 3. Setelah semuanya tersusun, letakan senter di belakang benda yang ada di panahnya untuk di sinari agar terbentuk bayangan. 4. Pada langkah 3 usahakan mendapat bayangan yang paling jelas dengan mengeser – geser jarak antara kedua lensa. 5. Perkirakan jarak antara benda sampai sistem lensa (s) dan perkirakan pula jarak bayangan yang terjadi dari sistem lensa. 6. Masukkan data berdasarkan pengamtan ke dalam tabel berikut ini. E. Data dan Analisa : No F1 (okuler) F2 (0bjektif) s s’ 1+1 S s’ S’ s F1 +f2 F2 F1 d Sifat bayangan 1 100mm 300m 9cm 18cm 2 10 2 400mm 3 10cm Maya terbalik di perbesar 2 10cm 20cm 3 2o 2 400mm 3 10cm Maya tebalk diperbesar 1 5 1,5 400mm 3 5cm Maya terbalik diperbesar 8 7 8 1,57 400mm 3 8cm Maya terbalik diperbesar 8 8 11 1,76 400mm 3 10cm Maya terbalik diperbesar F. Kesimpulan: Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menghitung focus sebuah lensa hanya dengan adanya data tentang jarak benda (s) dan jarak bayangan(s’) dengan mengunakan rumus sebagai berikut: 1=1+1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar